Lebih Dekat dengan Uta Putra, Pemuda Nekat yang Kini Sukses Jadi Pengusaha
KORANBATAM.COM 02 Nov 2022, 21:42:24 WIB
LIPUTAN KHAS
Lebih Dekat dengan Uta Putra, Pemuda Nekat yang Kini Sukses Jadi Pengusaha

Keterangan Gambar : Suasana bisnis kuliner Tri Manda Putra di Yogyakarta. Uta Putra, pengusaha Muda asal Sumatera Selatan, Rabu (2/11/2022). /Dok. Tri Manda Putra


KORANBATAM.COM - Sukses mengembangkan usaha di masa muda menjadi impian banyak orang. Namun, untuk mencapai kesuksesan, tentu ada tantangan yang meski dilewati.

Contoh saja Tri Manda Putra, yang kini sukses menjadi pengusaha di masa mudanya. Pria kelahiran Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) ini sukses mengembangkan bisnis kuliner dan travel di Yogyakarta.

Usaha kuliner miliknya yang hingga kini terus berkembang. Ia memilih menamai bisnisnya yakni Djoeragan Mie Ayam Pedas yang kini digandrungi masyarakat Yogyakarta di daerah Bantul Kota.

Bisnis di bidang kuliner ini mulai ia geluti saat mengecam pendidikan sebagai mahasiswa semester akhir Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta pada tahun 2016 silam.

Ia mengenang, sebagai mahasiswa semester akhir, ia mulai ragu apakah lowongan pekerjaan tersedia? Atau hal apa yang dilakukan setelah ia lulus dari bangku kuliah.

Pikiran itu terus menghantui anak bungsu dari tiga bersaudara ini. Apalagi, dirinya juga belum memiliki perencenaan ingin melakukan apa saat pulang ke kampung halaman usai menyelesaikan pendidikan.

Hingga akhirnya, pikiran untuk membuka usaha bidang kuliner terbesit di benaknya. Apalagi, sejak kecil dirinya sangat hobi menyantap mie ayam. Sehingga ide ini langsung ia jalankan tanpa pikir panjang dan hanya modal nekat.

“Bisa dibilang ini agak bingung ya, tapi ini memang nyata. Saya doyan banget makan mie ayam sejak masih di bangku sekolah dasar (SD), dan malah itu sudah saya anggap menjadi hobi,” akui pria kelahiran 31 Maret 1994 ini sambil tertawa pada KORANBATAM.COM, Rabu (2/11/2022).

Melihat susahnya mendapatkan pekerjaan saat itu, semakin memantapkan niat Putra untuk memulai usaha. Saat itu yang ada dalam pikirannya, ketika usaha ini dibuka, tentunya juga bisa membantu orang lain mendapatkan pekerjaan.

“Waktu itu lapangan pekerjaan sudah mulai sulit didapat, ditambah saya sudah semester akhir. Saya berfikir, harus mencoba membuka usaha sendiri. Niatnya juga untuk bantu orang lain, biar bisa menciptakan lapangan pekerjaan meskipun tidak banyak,” ujarnya.

Awalnya, ia sempat bingung dalam mencari modal awal. Sebab, ia melihat latar belakang keluarga yang sederhana. Sang ayah hanya karyawan biasa dan ibu hanya pedagang alat-alat jahit yang harus membiaya kebutuhan hidup yang semakin besar.

“Sempat bingung mau cari modal dari mana. Mau ngomong sama orang tua, saya juga tahu kondisi keluarga gimana. Namun mau tidak mau, saya harus cerita karena restu orang tua itu sangat berpengaruh untuk kesuksesan anaknya,” cerita Putra.

Namun yang tidak disangka-sangka, niatnya untuk memulai usaha tersebut didukung penuh oleh ibunya, dan memberikan modal yang ternyata sudah dikumpulkannya sejak lama.

“Bisa dibilang ini modal nekat dan bismillah, karena modal yang diberikan orangtua pas-pasan. Jika ini gagal, maka tidak ada harapan lagi untuk memulai kembali. Untungnya ibu saya memiliki sedikit pengalaman di bidang usaha, sehingga juga menjadi guru untuk saya,” ungkapnya.

Untuk memulai usaha, dirinya memahami akan sulit jika merintis dengan nama baru. Sehingga ia memutuskan mengambil langkah membawa nama mie ayam yang sudah ada nama atau franchise.

“Setelah memiliki pengalaman, akhirnya pada tahun 2018 saya membuka dengan nama sendiri,” ujar dia.

Setiap perjalanan, tentu tidak selalu mulus. Jatuh bangun dalam menjalankan usaha juga dirasakannya. Usahanya yang awalnya berjalan lancar dan bahkan berkembang hingga bisa membuka cabang, namun pandemi yang melanda pada tahun 2020, membuat usahanya juga tergerus.

“Awalnya sudah sampai 3 outlet, namun kami juga menjadi salah satu yang tergerus pandemi. Dari 3 outlet, sisa 1 yang terus saya pertahankan. Meski sempat merasa putus asa, namun saya coba untuk bertahan dan alhamdulillah situasi itu bisa dilewati dan saat ini mulai bangkit lagi,” Putra bercerita.

Uta Putra, demikian disapa, berfikir tidak hanya fokus pada satu bidang usaha. Belajar dari keadaan saat pandemi, dirinya juga mencoba usaha di bidang tour and travel.

“Untuk usaha tour and travel masih office home dan saat ini sudah berjalan. Ada tim yang siap untuk persewaan bus, antar jemput bandara, kelilling Jogja dan sekitarnya. Bisa juga melihat informasi lebih lanjut di Instagram @hooman.travelling,” tutur Putra.

Lika-liku perjuangan dalam membangun usaha ini, tentunya tidak terlepas dari dukungan orang tua. Dirinya juga memiliki motto dalam hidup.

“Jangan terlalu lama di zona aman dan nyaman. Kadang zona itulah yang paling membahayakan,” imbuhnya.

“Sedikit pesan teruntuk anak-anak muda, jangan takut untuk maju. People come and go, life must go on, never stop learning until you die (Orang datang dan pergi, hidup harus terus berjalan, jangan pernah berhenti belajar sampai mati),” ujarnya lagi.

Putra juga sangat bersyukur memiliki orang tua yang hebat. Ia merasa apa yang dicapai saat ini tidak terlepas dari didikan, dukungan dan doa dari orang tua.


(iam)




- -
Komentar Facebook

Komentar dengan account Facebook

;